Diduga Dianiya dan Disuruh Tidur di Luar Kamar, Bocah 2 Tahun Menangis Panggil Ibu, Videonya Viral
Beredar video seorang ibu yang tega menelantarkan anaknya.
Video yang diunggah oleh akun Facebook Andre Li pada Senin (4/6/2018).
Dalam video tersebut samar-samar terlihat bocah laki-laki berada di belakang sepeda motor.
Bocah laki-laki itu terdengar menangis sesenggukan.
Beberapa kali dia juga memanggil ibunya.
Menurut keterangan dalam video tersebut, seorang ibu di Surabaya kerab menganiaya anaknya yang masih berusia 2 tahun.
Video yang diunggah oleh akun Facebook Andre Li pada Senin (4/6/2018).
Dalam video tersebut samar-samar terlihat bocah laki-laki berada di belakang sepeda motor.
Bocah laki-laki itu terdengar menangis sesenggukan.
Beberapa kali dia juga memanggil ibunya.
Menurut keterangan dalam video tersebut, seorang ibu di Surabaya kerab menganiaya anaknya yang masih berusia 2 tahun.
Selain itu, hampir setiap hari, ibu tersebut juga menyuruh anaknya tidur di luar kamar.
Belum diketetahui secara pasti penyebab ibu tersebut melakukan tindakan kejam pada ananya.
Belum diketetahui secara pasti penyebab ibu tersebut melakukan tindakan kejam pada ananya.
Berdasarkan screenshot yang beredar, sang ibu diduga kerab memukuli dan menampar anaknya.
Video itu telah menyedot perhatian publik.
Banyak yang merasa iba sekaligus mengecam tindakan sang ibu.
Video itu telah menyedot perhatian publik.
Banyak yang merasa iba sekaligus mengecam tindakan sang ibu.
INDOWINS.CLUB Agen Judi Bola Online Terpercaya Di Indonesia
Dapatkan Bonus Cash Back 5% SPORTBOOK
Bonus Rollingan Casino 0,5%
Bonus Diskon Up To 65%
Lilis Ferianti: Ya Allah kasian dedeknya itu, sedih denger dia nangis manggil-manggil mamah.
Sofiatul Sofiy: Yaallah itulah anak kecil biarpun disiksa tapi masih panggil mama.
Mariance Sengke: Mama aneh itu sih, kasian anaknya masih kecil begitu, sudah mendapat kekerasan.
Sofiatul Sofiy: Yaallah itulah anak kecil biarpun disiksa tapi masih panggil mama.
Mariance Sengke: Mama aneh itu sih, kasian anaknya masih kecil begitu, sudah mendapat kekerasan.
No comments:
Post a Comment